Jakarta- Kabar Kompas.Id
Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia merilis kontribusi APRIL Group terhadap pendapatan negara. Jumlahnya cukup besar, yakni pada periode 2016-2022 APRIL Group telah berkontribusi terhada penambahan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekitar Rp484,3 triliun.
Tak hanya itu perusahaan juga telah menciptakan kesempatan kerja bagi 257.436 orang pada tahun 2022 di tingkat nasional dan 146.986 orang di Provinsi Riau.
Lantas bagaimana dengan masyarakat sekitar yang berada di wilayah operasional perusahaan? Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sihol Aritonang, mengatakan APRIL Group tidak hanya concern pada pertumbuhan perusahaan tetapi juga berkomitmen dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui seluruh rantai produk APRIL. Tentunya termasuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat wilayah operasional,” cakap Sihol, Kamis (13/7/2023) lalu di Jakarta.
Komitmen tersebut dituangkan dalam APRIL2023 yang telah dirilis sejak 2020 lalu. Visi ini berisi serangkaian komitmen transpormatif untuk sepuluh tahun mendatang yakni memberi kontribusi terhadap iklim, alam dan masyarakat sambil tumbuh menjadi perusahaan yang semakin berkelanjutan.
“Salah satu komitmen tersebut adalah kemajuan inklusif, yakni berupaya untuk menghapus kemiskinan ekstrem dalam radius 50 Km dari wilayah operasional APRIL,” jelas Sihol lagi.
Ia menjelaskan bahwa inklusif progres memang salah satu pilar dari komitmen APRIL2030, perusahaan harus bertumbuh tetapi masyarakat sekitar harus merasakan keberadaan perusahaan.
Sihol mengatakan, kemiskinan ekstrem yang dimaksud adalah pendapatan perkapita masyarakat kurang dari USD 1,95. “Untuk itu kita bekerjasama dengan SMERU Research Institut dalam memetakan kemiskinan ekstrem di radius 50 KM dari wilayah operasional. Hasilnya masyarakat yang tergolong kemiskinan ekstrem tersebut berada di 204 desa. Dan sebagian dari 204 desa itu sudah tersentuh oleh program CSR APRIL Group sejak tahun 2004, tapi sebagian lagi belum,” cakapnya.
Dari hasil penelitian SMERU diketahui bahwa sebagian besar mata pencarian masyarakat desa dengan kemiskinan ekstrem tersebut adalah pertanian.
“Maka kita tarik kesimpulan bahwa sektor pertanian yang harus diperbaiki, mungkin cara bercocok tanam, kombinasi yang keliru, atau di urusan pemasarannya. Ini yang kita lakukan saat ini,” jelasnya.
Sihol Aritonang mengatakan pihaknya terus ‘berlari’ mengejar agar visi APRIL2030 tersebut tercapai dengan cara terus menjangkau desa-desa dengan berbagai program dan pembinaan seperti bermitra dengan pemerintah melalui Kementerian Desa, Pembangunn Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), lembaga swadaya khususnya di bidang pertanian.
Sebelumnya, dalam pemaparan hasil riset mereka, LPEM FEB UI menjelaskan dampak makroekonomi dan fiskal dari operasional APRIL Group selama 2016-2022. Dampak tersebut yakni berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar Rp484,3 triliun dan PDRB Provinsi Riau sebesar Rp245,6 triliun.
APRIL Group juga diestimasi telah menciptakan kesempatan kerja bagi 257.436 orang di tingkat nasional dan 146.986 orang di Provinsi Riau pada tahun 2022.
“Setiap Rp1 juta penjualan pulp dan kertas APRIL berdampak pada output perekonomian sebesar Rp3,48 juta secara nasional dan Rp2,27 juta di Riau. Dan setiap penambahan 10 lapangan kerja di APRIL akan menciptakan 57,6 pekerja di tingkat nasional dan 40,4 pekerja di Provinsi Riau,” jelas Kepala Grup Kajian Ekonomi Regional dan Kebijakan Sumber Daya Negeri LPEM FEB UI, Uka Wikarya.
Uka juga menjelaskan belanja CSR APRIL sebesar Rp618 miliar berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar Rp210 miliar di lima kabupaten daerah pelaksanaan CSR, yaitu Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, Kampar, dan Kepulauan Meranti.
Serta berkontribusi terhadap penerimaan negara (fiskal) dengan membayar kewajiban perpajakan dan bukan pajak kepada negara sebesar Rp8,44 triliun di skala nasional. Operasional APRIL juga berkontribusi terhadap pendapatan seluruh pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau sebesar Rp1,63 triliun.(***)