Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia Kunjungi APRIL-APR Disambut Petinggi Perusahaan, Anderson Tanoto dan Eduward Ginting

183 views

PELALAWAN- KABAR KOMPAS.ID

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengunjungi operasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), bagian dari APRIL Group, dan Asia Pacific Rayon (APR) dalam rangka kunjungan kerjanya pada Kamis (10/8/2023) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil mengapresiasi investasi terintegrasi dalam kompleks yang sama oleh APRIL (yang memproduksi pulp dan kertas) dan APR (yang memproduksi rayon), serta optimalisasi penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan operasional untuk menghasilkan produk yang berdaya saing dan berorientasi ekspor.

Seperti yang diketahui, optimalisasi energi terbarukan dalam kegiatan operasional merupakan salah satu cara untuk mendukung agenda pemerintah saat ini dalam mencapai Target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

Pengelolaan industri APRIL dan APR sangat terintegrasi dan efisien, saya juga mengapresiasi visi perusahaan untuk menjadikan produknya kompetitif di pasar global dengan pendekatan green energy,” kata Bahlil.

Di APRIL, penggunaan energi terbarukan dan energi yang lebih bersih untuk operasional mencapai 88,6 persen dari total konsumsi pabrik saat ini. Perusahaan berkomitmen untuk mencapai 90 persen dari target penggunaan energi terbarukan dan bersih pada 2030. Salah satunya dengan instalasi panel surya berkapasitas 50 MW yang ditargetkan selesai pada 2030, saat ini baru pemasangan mencapai 11 MW.

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil ditemani oleh Managing Director Royal Golden Eagle (RGE), Anderson Tanoto, bersama Bupati Pelalawan, Zukri Misran, Kepala Dinas DPMPTSP Provinsi Riau, Helmi, Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto, Chief Operating Officer (COO) APRIL, Eduward Ginting, beserta jajaran Forkopimda Kabupaten Pelalawan dan manajemen lainnya.

Bahlil memulai kunjungan dengan melihat hasil produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta berdialog dengan pelaku UMKM binaan PT RAPP. Menteri mengapresiasi keberadaan UMKM sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi nasional yang menciptakan kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, dan mewujudkan stabilitas nasional.

“Harapan saya agar perusahaan dapat terus memberikan peluang usaha agar pendapatan masyarakat semakin meningkat, menciptakan lapangan pekerjaan, dan UMKM lokal terus berkembang,” ujar Menteri saat melihat produk madu Foresbi, Batik Bono sambil berdialog dengan mitrabina lokal di pojok UMKM, Unigraha Hotel, Pangkalan Kerinci.

APRIL terus mendorong para UMKM lokal untuk terlibat aktif dalam kegiatan operasionalnya. UMKM tersebut ada yang berada dalam rantai pasok operasional (UMKM inline), atau berkontribusi pada ekonomi lokal tanpa bekerja langsung dengan APRIL (UMKM offline). Pada tahun 2022, sebanyak 109 UMKM offline dan 242 UMKM inline terlibat di berbagai sektor usaha.

Menteri kemudian mengunjungi RGE Technology Center dan melakukan penanaman pohon di halaman gedung pusat riset dan pengembangan, melihat langsung instalasi panel surya serta proses produksi serat rayon, benang, dan kertas area pabrik APRIL dan APR. Selama kunjungan, Menteri menyebut keberadaan pabrik ini dibangun dengan visi yang luar biasa dan sangat jauh ke depan.

“Kenapa saya bilang luar biasa, pertama karena pabrik awal dan pabrik berikutnya sudah dirancang dan terintegrasi. Di saat bersamaan, mungkin yang meletakkan di awal belum mengetahui teknologi baru apa yang akan muncul, tapi visinya sudah jangka panjang,” tutur Bahlil yang pernah menjabat Ketua Umum HIPMI periode 2015-2019 ini.

“Tingkatkan produksi, ciptakan lapangan pekerjaan, kolaborasi, dan terus pasarkan produknya ke pasar global,” pesan Bahlil.

Berdasarkan hasil studi Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), keberadaan Grup APRIL di Provinsi Riau telah memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Efek multiplier dari operasional APRIL menciptakan kesempatan kerja bagi lebih dari 250.000 orang di tingkat nasional dan 140.000 orang di Provinsi Riau pada 2022.

COO APRIL, Eduward Ginting, mengatakan APRIL dan APR merupakan pabrik kertas dan rayon terintegrasi terbesar di Indonesia. Perusahaan terus berkontribusi secara ekonomi dan sosial kepada masyarakat untuk memajukan perekonomian di daerah.

“Yang tak kalah penting adalah seluruh produk tersebut dihasilkan di Provinsi Riau, Indonesia, dengan tenaga kerja lokal dan produknya sudah terjual ke pasar global,” kata Eduward.

Sebagaimana diketahui, PaperOne merupakan produk unggulan (flagship brand) APRIL yang dihasilkan dari Pangkalan Kerinci ini telah dapat bersaing di pasar global dan menembus hingga ke 110 negara di dunia. (***)